Semua orang pasti memiliki mimpi. Mimpi di sini maksudnya adalah mimpi keinginan yang dipikirkan atau diangankan saat sedang bangun dan bukannya mimpi bunga tidur yang muncul saat sedang tidur.
Mimpi ini bisa dalam bentuk apa saja. Namun biasanya berbentuk pencapaian. Ingin bersekolah di sekolah favorit, ingin bekerja di perusahaan bonafide, ingin harta yang banyak, ingin pasangan yang rupawan, ingin ini ingin itu banyak sekali.
Mimpi adalah lokasi tujuan, yang untuk bisa mencapainya perlu melewati jalur tertentu. Akan tetapi, jalur tertentu tersebut tidak hanya satu. Seperti kata sebuah pepatah,
“Banyak jalan menuju Roma”
tapi setidaknya jalan yang harus dilalui adalah jalan untuk ke Roma, bukan jalan ke Milan.
Banyak orang yang menginginkan ke Roma, tapi rute yang mereka lalui bukan untuk ke Roma, malah ke tempat lain. Dalam konteks mimpi, mereka menginginkan sesuatu tapi tidak melewati jalan untuk mendapat sesuatu itu. Jika seperti itu, apakah mereka benar-benar menginginkan itu?
Namun ada juga yang sudah melalui jalurnya tapi tidak sampai tujuan. Karena bagi mimpi untuk terwujud, selain berdoa dan berusaha, ia juga dipengaruhi dunia bekerja. Sedangkan dunia bekerja dengan sangat rumit.
Sebagai contoh, saat ingin pergi ke suatu tempat bisa saja kita: mampir ke warung makan karena lapar, mampir ke toilet umum karena perlu buang air, atau malah sampai di rumah sakit karena kecelakaan. Jadi, ada orang yang sudah menyerah sebelum mengerahkan yang terbaik untuk menggapai mimpinya.
Lalu, apakah kita perlu mengerahkan segalanya untuk sesuatu yang kemungkinan tercapainya tidak besar? Atau tidak perlu menganggap serius mimpi, cita-cita, atau keinginan itu?
Karena itu kita perlu untuk tawakkal, yaitu memasrahkan ikhtiar atau usaha dengan bersungguh-sungguh kita sebelumnya kepada pemilik dunia, Tuhan Seluruh Alam.
Inspiratif, lanjutkan!
ReplyDeleteKeep going!
ReplyDeleteSeperti biasa TOP
ReplyDelete