Skip to main content

Mimpi

Semua orang pasti memiliki mimpi. Mimpi di sini maksudnya adalah mimpi keinginan yang dipikirkan atau diangankan saat sedang bangun dan bukannya mimpi bunga tidur yang muncul saat sedang tidur.

Mimpi ini bisa dalam bentuk apa saja. Namun biasanya berbentuk pencapaian. Ingin bersekolah di sekolah favorit, ingin bekerja di perusahaan bonafide, ingin harta yang banyak, ingin pasangan yang rupawan, ingin ini ingin itu banyak sekali.

Mimpi adalah lokasi tujuan, yang untuk bisa mencapainya perlu melewati jalur tertentu. Akan tetapi, jalur tertentu tersebut tidak hanya satu. Seperti kata sebuah pepatah,

Banyak jalan menuju Roma

tapi setidaknya jalan yang harus dilalui adalah jalan untuk ke Roma, bukan jalan ke Milan.

Banyak orang yang menginginkan ke Roma, tapi rute yang mereka lalui bukan untuk ke Roma, malah ke tempat lain. Dalam konteks mimpi, mereka menginginkan sesuatu tapi tidak melewati jalan untuk mendapat sesuatu itu. Jika seperti itu, apakah mereka benar-benar menginginkan itu?

Namun ada juga yang sudah melalui jalurnya tapi tidak sampai tujuan. Karena bagi mimpi untuk terwujud, selain berdoa dan berusaha, ia juga dipengaruhi dunia bekerja. Sedangkan dunia bekerja dengan sangat rumit.

Sebagai contoh, saat ingin pergi ke suatu tempat bisa saja kita: mampir ke warung makan karena lapar, mampir ke toilet umum karena perlu buang air, atau malah sampai di rumah sakit karena kecelakaan. Jadi, ada orang yang sudah menyerah sebelum mengerahkan yang terbaik untuk menggapai mimpinya.

Lalu, apakah kita perlu mengerahkan segalanya untuk sesuatu yang kemungkinan tercapainya tidak besar? Atau tidak perlu menganggap serius mimpi, cita-cita, atau keinginan itu? 

Karena itu kita perlu untuk tawakkal, yaitu memasrahkan ikhtiar atau usaha dengan bersungguh-sungguh kita sebelumnya kepada pemilik dunia, Tuhan Seluruh Alam.

Comments

Post a Comment

Kasih pengenal di komentar mu ya...

Popular posts from this blog

ON THE FLOATING PATHWAYS

(oleh: MadCrafter) when the line is straight as an arrow when the path keeps getting narrow all i feel is the tempt getting stronger who am i to blame? who am i to flame? if a man sense became intractable  i have dealt with thousands rapture only to dealt with thousands more when the breeze of the sea struck my sight only your warmth pierce my frozen heart I swear by the name who lies above only your voices echoed through my thought is it a sin to love a betrothed maiden? it is a sin to love another lover love Keep those hope away from your presence Adoring your existence is one of my pleasure so i praise the sky, the moon, the sun, the earth for this humble wordsmith to befriended with an angel and i hope to see another day with you on the straight path

Pemimpin atau Dikorbankan?

Apakah kalian pernah diberikan amanah atau tanggung jawab terlebih di organisasi atau komunitas? Menjadi penanggung jawab program kerja misalnya, atau kepala bidang, atau bahkan sebagai pimpinan organisasi/komunitas itu sendiri? Pada awalnya pasti ada rasa bangga dipercaya untuk bertanggung jawab atas sesuatu, "Tanggung jawab ini akan sangat bermanfaat untuk melatih kepemimpinan ku yang akan menunjang kehidupan ku di masa depan. Dalam hal profesional dan karir, misalnya" dan hal-hal positif, yang sebenarnya memang positif, lainnya. Namun seiring berjalannya waktu, kamu melihat orang-orang mulai pergi. Mereka menolak saat diberi pekerjaan, tidak datang di agenda kumpul atau rapat, bahkan tidak merespon saat dikontak lewat pesan singkat. Kamu mulai berpikir, "Kenapa rasanya hanya saya yang mengusahakan ini? Kenapa rasanya hanya saya yang tidak bisa benar-benar meninggalkan tanggung jawab ini? Kenapa mereka ringan sekali pergi meninggalkan tanggung jawab? Apakah say