Siang itu, saya mampir ke warung untuk makan sebelum melanjutkan perjalanan. Saat saya sampai, ada seorang pengemudi ojek daring yang lebih dulu sampai. Dia kemudian memesan dan duduk. Saat itu sedang waktu makan siang, jadi kondisi warung penuh. Saya memutuskan untuk duduk satu meja dengan bapak itu.
Dia memulai pembicaraan lebih dulu, bertanya tentang sekolah. Lalu pembicaraan berlanjut. Hanya perbincangan sederhana, basa-basi, tentang: asal daerah, anak, sekolah anak, dll. Setelah dia selesai makan, dia pamit duluan dan saya menyelesaikan makanan saya. Saat saya ingin membayar, penjaga warung memberi tahu saya kalau makanan saya sudah dibayarkan oleh bapak tadi.
Kejadian ini mengingatkan saya tentang kejadian yang mirip terjadi sekitar setahun lalu. Saat saya makan pagi di sebuah warung soto. Saat itu saya juga mengobrol dengan seorang pengunjung dan berakhir ditraktir oleh pengunjung tersebut. Bedanya adalah waktu itu saya yang membuka obrolan karena ada suatu hal yang perlu saya tanyakan kepada orang acak. Pertanyaan soal umur dan pekerjaan. Tapi itu tidak perlu dijelaskan secara detail.
Dua kejadian di atas membuktikan suatu omongan yang pernah saya, atau mungkin kita, dengar,
“Silaturahim mendatangkan rezeki”
yang saya ingat pernah mendengar omongan itu, setelah diucapkan ibu saya setelah saya menceritakan 2 kejadian di atas.
Comments
Post a Comment
Kasih pengenal di komentar mu ya...